KRITERIA TINGKAT KEMATANGAN BUAH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) SEBAGAI INDIKATOR SIAP PANEN DITINJAU DARI KARAKTERISTIK MORFOLOGIS

Joko Supriadi, Gunawan Tabrani, Isnaini Isnaini

Abstract


Penelitian ini bertujuan menentukan karakteristik morfologis buah kelapa sawitsebagai indikator matang panen buah. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei terhadap 60 tandan buah yang antesis pada hari yang sama yang dipilih secara acak dari pohonberumur 7 tahun, lalu diserbuki secara buatan.Pengamatan dimulai pada hari ke115 hingga 185 setelah penyerbukan (HSP) dengan interval 5 hari.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Penetapan matang panen buah kelapa sawit dapat menggunakan peubah: warna buah, lama waktu setelah terjadinya penyerbukan, berat tandan buah, diameter buah, tebal mesokarp buah, berat segar buah, berat kering buah dan kadar air buah.Kadar lemak total maksimal buah kelapa sawit jenis Tenera adalah 60,59% yang dicapai pada 170,76 HSP. Buah kelapa sawit matang bila: warna buah telah berubah melampaui warna ungu kemerahan agak gelap, pada 170,76 hari setelahpenyerbukan, atau berat tandan buah telah mencapai 7.983,47 g, atau diameter buahnya 3,59cm, tebal mesokarp buah 1,11cm, atau rata-rata berat segar per buah 21,9 g, atau berat kering buah 17,15 g, dan atau ketika kadar air buah telah mencapai 25,90%.Semua peubah morfologis tersebut saling berkorelasierat hingga sangat erat.

 

Kata Kunci: Morfologi buah Kelapa Sawit, Matang buah, Waktu Panen


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.